Saturday 9 November 2013

Mewariskan Sungai untuk Anak Cucu


Saat ini, perkembangan jumlah penduduk meningkat dengan pesat. Berdasarkan data statistik, jumlah penduduk Indonesia saat ini sejumlah 240 juta jiwa. Setiap orang membutuhkan 3 kebutuhan pokok  yakni pangan, sandang dan papan. Dalam kehidupan modern, syarat utama seseorang bisa percaya diri dalam masyarakat adalah dengan memiliki rumah sebagai tempat tinggal. Semakin mewah rumah yang dibangun, semakin meningkat pula gengsi yang dimiliki orang tersebut.
Akibatnya, orang-orang kaya banyak yang membangun rumah mewah nan megah. Sedangkan orang-orang miskin hanya mampu membuat gubuk-gubuk kecil yang terkadang rawan gusur karena tidak memiliki sertifikat. Kondisi ini telah membuka peluang bagi para kontraktor dalam ekspansi pembangunan perumahan. Dengan kondisi lahan yang banyak beralih fungsi menjadi hunian, maka semakin menipislah areal-areal pertanian produktif. Apalagi, para petani saat ini tidak mendidik anaknya untuk menjadi seorang petani tetapi menjadi pegawai kantoran.
Maka, tidak perlu heran jika pada saat ini kebijakan pemerintah kita menerapkan kebijakan impor terhadap beberapa komoditi pokok. Krisis bawang dan daging sapi yang harganya melonjak hingga tak masuk akal beberapa waktu yang lalu merupakan dampak nyata. Bahwa jumlah produksi bahan-bahan pangan kita semakin tidak bisa mencukupi kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia saat ini. Prioritas terhadap peningkatan produksi padi pada tahun 2012 oleh Kementerian Pertanian, turut menurunkan kesejahteraan petani karena mereka memiliki beras tetapi kesulitan membeli bahan pangan yang lainnya.
Di samping menipisnya jumlah lahan produktif, perkembangan pembangunan pemukiman menjadi perkotaan kecil turut menurunkan kualitas air dalam tanah. Padahal, air merupakan kebutuhan pokok yang tidak tergantikan oleh apapun. Orang bisa bertahan hidup selama sebulan tanpa makan, tetapi takkan bisa bertahan hidup jika selama seminggu tidak minum air. Jika air tanah tercemar, maka tinggal menunggu waktu saja sebelum terjadinya suatu wabah.
Hal sederhana yang bisa kita amati dari kualitas air tanah adalah kondisi sungainya. Sungai yang sehat berwarna jernih atau keruh alami dengan keragaman biota yang tinggi. Di banyak sungai di Indonesia, kualitas air bisa dilihat dari ada tidaknya ikan-ikan kecil sejenis Guppy. Jika ikan jenis ini tidak bisa bertahan hidup, atau tidak normal bisa dipastikan air tersebut perlu diwaspadai.
Pertumbuhan hotel di perkotaan telah menimbulkan banyak sekali dampak negatif berkaitan dengan kemacetan, berkurangnya peneduh hingga limbah cair yang dibuang begitu saja di sungai. Dengan kondisi permukaan yang sudah dipoles dengan semen atau aspal, maka kesempatan air untuk berganti terutama pada musim penghujan tidak bisa maksimal. Kondisi ini tentu saja sangat rentan terhadap cemaran limbah-limbah rumah tangga. Dalam perkembangannya, limbah cair pabrik dari pabrik gula, pabrik batik dan limbah dari pabrik-pabrik yang lain pun ikut menyumbang terhadap kualitas air sungai. Data terakhir dari Dinas Lingkungan Hidup menyatakan bahwa kabupaten Bantul sebagai hilir sungai-sungai di Yogyakarta kandungan Mg sudah di ambang batas (08/12).
Sebagai ukuran kualitas air tanah, sungai-sungai yang mengalir di daerah perkotaan harus dijaga. Karena dampak paling besar bukanlah warga-warga kota yang ada di daerah hulu, tetapi warga yang tinggal di hilir sungai. Kebijakan pembolehan membuang limbah industri di sungai, merupakan benteng pertama yang harus disikapi. Bahwa apapun alasannya, seharusnya pemerintah bisa lebih memprioritaskan kualitas hidup masyarakat banyak. Pembangunan pabrik-pabrik bisa disiasati dengan memindahkan atau membangun di daerah-daerah dekat pantai. Sehingga, dampak ke masyarakat tidaklah terlalu besar.
Kita harus belajar dari sebuah kota di Inggris yang pada masa awal revolusi industri merupakan kawasan yang tercemar sangat parah yaitu Birmingham. Keinginan warga untuk menikmati kota yang asri, telah mampu menggerakkan masyarakat untuk berbondong-bondong membersihkan sungai. Hasilnya, saat ini wisata sungai di daerah kota Birmingham menjadi tempat wisata utama. Bahkan, pada tahun 2012 yang lalu Inggris dapat melaksanakan pesta olahraga terbesar di dunia : Olimpiade. Sebagai catatan, salah satu syarat negara bisa mengajukan diri menjadi tuan rumah olimpiade adalah kualitas air sungainya. Ibarat jantung perkotaan, sudah saatnya sungai kita reklamasi bersama-sama supaya generasi berikut masih bisa menikmati sungai yang indah dan sehat.

1 comment:

MERDEKA BERPENDAPAT DI HARI ANAK

 Anak adalah kelompok usia rentan di samping wanita dan lansia. Di berbagai kondisi yang mengancam, mereka adalah kelompok yang tidak bisa m...