Friday 10 August 2012

Stop Bullying, Sekarang!


Sebagai tempat pendewasaan peserta didik, sekolah memiliki peran yang besar dalam pembentukan kepribadian, pengembangan keterampilan dan spiritualitas. Sehingga, perlu diperhatikan proses yang dilaksanakan di dalamnya. Salah satunya adalah sikap Ing Madya Mangun Karsa, atau keteladanan dari seorang pemimpin atau senior. Bahwa pendidikan itu bukan untuk menyombongkan diri, atau melegitimasi sebuah kekuasaan-kekuasaan bayangan yang seringkali terjadi di sekolah-sekolah.
Wujud dari unjuk kekuasaan ini, seringkali terdeskripsikan sebagai senioritas. Dalam konsep pendidikan, senioritas memang diperlukan untuk mengayomi atau tukar pengalaman dengan kelas di bawahnya. Dalam pandangan positif, senioritas ini bisa diwujudkan dalam kelompok-kelompok belajar lintas jurusan, ekstrakurikuler hingga peran-peran lain seperti tukar pengalaman. Hal ini sangat penting dalam meningkatkan kemampuan interpersonal siswa dalam mencapai titik kenyamanan bersekolah.
Akan tetapi, akhir-akhir ini kita perlu khawatir terkait beberapa peristiwa senioritas keterlaluan seperti yang terjadi di SMA Don Bosco dan beberapa sekolah lainnya. Masa orientasi, seringkali dijadikan kesempatan oleh beberapa oknum siswa untuk menunjukkan kekuasaannya. Dalam hal ini, tindakan-tindakan kekerasan yang mengarah pada kriminalitas merupakan cermin bahwa senioritas yang demikian tidak dapat ditolerir. Karena kedewasaan itu bukan berupa penindasan, tetapi kasih sayang terhadap sesama siswa.
Belajar dari kasus bullying yang marak dan terungkap akhir-akhir ini, sudah saatnya setiap sekolah memiliki kebijakan yang tidak mentolerir bullying di masing-masing institusinya. Tentu bukan perkara mudah, jika sekolah mendapatkan siswa-siswa yang dari inputnya sudah sedikit bermasalah pada kepribadiannya. Akan tetapi, pantang bagi guru sebagai seorang pendidik untuk lepas tangan dan tutup mata dari peristiwa seperti ini. Karena pada hakikatnya, guru sebagai pendidik tidak hanya memiliki kewajiban untuk mengajar saja. Lebih dari itu, seorang guru memiliki peran sentral dalam mendampingi, membina dan mengarahkan peserta didik menuju kedewasaan.
Jika setiap pendidik memiliki pemikiran yang demikian, maka kita bisa berharap dapat melihat geliat kembali pendidikan kita yang maju. Pendidikan yang terlepas dari berbagai macam kepentingan dan kekacauan dalam pelaksanaannya. Karena dari anak-anak yang sekarang sedang belajar dan menuntut ilmu inilah, perjalanan bangsa menuju negara maju bisa diwujudkan. Karena kemajuan suatu bangsa itu tidak hanya ditentukan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologinya saja. Lebih dari itu, pembentukan setiap individu yang memiliki rasa perikemanusiaan yang tinggi merupakan modal yang paling penting, mengingat saat ini SDM kita sangat melimpah, 240 juta jiwa. Pada akhirnya, kita semua harus berteriak : Stop Bullying!

Isdiyono, Mahasiswa PGSD FIP
Universitas Negeri Yogyakarta

No comments:

Post a Comment

MERDEKA BERPENDAPAT DI HARI ANAK

 Anak adalah kelompok usia rentan di samping wanita dan lansia. Di berbagai kondisi yang mengancam, mereka adalah kelompok yang tidak bisa m...